Minggu, 29 November 2009

Promosi Kesehatan "penyuluhan ttg KB"

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peran pria dalam keluarga berencana (KB) dan kesehatan reproduksi masih rendah, hanya berkisar 1,1 persen, jauh dari target tahun 2001 sebesar 2,41 persen. Karena itu, perlu upaya sangat keras dari pelaksana program untuk mencapai target partisipasi pria menjadi delapan persen di akhir tahun 2004, dalam rangka mewujudkan Keluarga Berkualitas tahun 2015. Hal itu mengemuka dalam acara evaluasi pelaksanaan peningkatan partisipasi pria dalam program KB dan kesehatan reproduksi pekan ini.
Kondisi lingkungan sosial, budaya, masyarakat, dan keluarga yang masih menganggap partisipasi pria belum penting dilakukan, menjadi penyebab rendahnya partisipasi pria. Demikian Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Khofifah Indar Parawansa. Masalah KB dan kesehatan reproduksi masih dipandang sebagai tanggung jawab perempuan. Pengetahuan dan kesadaran pria dan keluarga mengenai KB masih relatif rendah. Selain itu, ada keterbatasan penerimaan dan aksesabilitas pelayanan kontrasepsi pria.
Pengetahuan rendah itu misalnya vasektomi, ditakutkan akan menyebabkan impoten. Sedangkan kondom dianggap mengurangi kenikmatan dalam hubungan seksual, merepotkan, dan dipersepsikan hanya untuk penderita atau mencegah penyakit kelamin dan HIV/AIDS saja.
Pendekatan yang diterapkan dalam meningkatkan peran pria dalam KB dan kesehatan reproduksi adalah menempatkan pria untuk memperoleh informasi yang benar.
Peran pria dalam KB antara lain sebagai peserta KB dan mendukung pasangan menggunakan alat kontrasepsi. Sedang dalam kesehatan reproduksi, antara lain membantu mempertahankan dan meningkatkan kesehatan ibu hamil, merencanakan persalinan aman oleh tenaga medis, menghindari keterlambatan dalam mencari pertolongan medis, membantu perawatan ibu dan bayi setelah persalinan, menjadi ayah yang bertanggung jawab, mencegah penularan penyakit menular seksual, menghindari kekerasan terhadap perempuan, serta tidak bias jender dalam menafsirkan kaidah agama.
Peningkatan partisipasi pria diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi dan anak, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, mencegah dan menanggulangi infeksi saluran reproduksi serta penyakit menular seksual, termasuk HIV/AIDS.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah KB itu ?
2. Alat kontrasepsi apa saja yang digunakan dalam KB ?
3. Bagaimana cara pemakaian alat kontrasepsi ?
4. Bagaimana cara kerja alat kontrasepsi?
5. Apakah keuntungan dan kerugian menggunakan KB ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum kami memilih KB sebagai Tugas Penyuluhan dalam Promosi Kesehatan untuk menambah pengetahuan dan referensi tentang alat kontrasepsi yang digunakan dalam KB dan mengajak orang-orang untuk menggunakan alat kontrasepsi dalam membatasi atau member jarak dalam kehamilan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian KB
b. Mengetahui alat kontrasepsi yang tepat dan sesuai dengan keinginan dalam KB
c. Mengetahui cara pemakaian alat kontrasepsi
d. Mengetahui cara kerja alat kontrasepsi
e. Mengetahui keuntungan dan kerugian menggunakan alat kontrasepsi dalam KB

D. Manfaat
Penulisan ini bermanfaat terutama bagi kami untuk menambah pengetahuan yang masih kurang dan mendapatkan informasi baru tentang apa yang belum kami ketahui selama ini. Selanjutnya memenuhi tugas Penyuluhan Promosi Kesehatan







BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), maksud daripada ini adalah: "Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran."
Dengan kata lain KB adalah perencanaan jumlah keluarga. Pembatasan bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD dan sebagainya.
Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai dicanangkan pada tahun akhir 1970'an.
Berikut ini adalah beberapa istilah yang digunakan dalam analisa keluarga berencana (KB) beserta definisinya :
1. Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami isteri yang isterinya berusia 15-49 tahun. Ini dibedakan dengan perempuan usia subur yang berstatus janda atau cerai.
2. Pemakai alat/cara KB adalah seseorang yang sedang atau pernah memakai alat/cara KB.
3. Pernah pemakai alat/cara KB (ever user) adalah seseorang yang pernah memakai alat/cara KB.
4. Pemakai alat/cara KB aktif (current user) adalah seseorang yang sedang memakai alat/cara KB.
5. Alat/cara KB adalah alat/cara yang digunakan untuk mengatur kelahiran.
6. Kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need) adalah persentase perempuan usia subur yang tidak ingin mempunyai anak lagi, atau ingin menunda kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara KB.





BAB III
PEMBAHASAN

A. Alat-Alat Kontrasepsi
1. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
a. Intra Uterine Device (IUD), nama popular: SPIRAL.
AKDR / IUD atau SPIRAL adalah :
1) Suatu benda kecil dari plastik yang lentur dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina
2) Kebanyakan punya lilitan tembaga (Copper, Cuprum, Cu),- IUD bentuk T dengan kawat tembaga tipis yang distabilkan dengan inti polyethylene. Dipasang selama akhir periode haid atau 1-2 hari pasca haid.
3) Kebanyakan mempunyai benang namun ada juga yang tidak berlogam; ada juga yang mengandung hormone

4) IUD yang mengandung levonorgestrel bisa digunakan untuk jangka waktu 3 atau 5 tahun. Kontrasepsi ini dipasang pada rongga rahim /subdermal antara hari pertama sampai dengan hari ke 7 siklus menstruasi. Juga dapat dipasang segera dalam 4 bulan pertama pasca aborsi. Pemasangan pasca melahirkan harus ditunda sampai dengan 6 minggu sesudah melahirkan.
b. Cara kerjanya adalah sebagai berikut :
1) Terutama mencegah pertemuan sel telur dan sperma
2) Membuat sperma sulit memasuki rahim
3) Mengurangi kemampuan sperma untuk membuahi telur, mungkin juga mengganggu implantasi telur pada rahim

a. Efektivitas IUD : IUD sangat efektif
1) Tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun
2) Cu T 380A dapat untuk 8 tahun
3) Nova T dan Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun
4) Kegagalan rata-rata 0.8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama pemakaian.

b. Keuntungan memakai IUD
1) Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang
2) Tidak terpengaruh "faktor lupa" dari pemakai (misalnya PIL)
3) Tidak mengganggu hubungan suami istri
4) Tidak ada efek samping hormonal
5) Tidak mengganggu laktasi (menyusui)
6) Tidak berinteraksi dengan obat-obatan
7) Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
8) Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau keguguran
9) Kesuburan cepat kembali setelah IUD dicabut / dibuka

c. Kekurangan IUD :
Efek sampingnya terhadap siklus haid (menstruasi) sering "mengejutkan", namun tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit. Perubahan pola haid biasanya pada tiga bulan pertama pemakaian yakni :
1) Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak
2) Perdarahan bercak (spotting) diantara siklus haid
3) Siklus menjadi lebih pendek
4) Kadang-kadang nyeri haid lebih dari biasanya
5) Perlu tenaga terlatih untuk memasang dan membukanya
6) Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi
Efek samping umum lainnya adalah :
1) Segera setelah pemasangan dapat terjadi rasa sakit perut/kram, dapat dihindarkan dengan konseling, relaksasi dan persiapan pemasangan
yang baik
2) Perdarahan segera setelah pemasangan; dapat berlangsung 3-5 hari

d. IUD dapat dipasangkan setiap saat, asal yakin sedang tidak hamil yakni :
1) 40 hari pasca salin
2) Segera setelah keguguran
3) Sedang haid
4) Menggantikan metoda KB lainnya


e. Yang tidak boleh memakai IUD :
1) Wanita yang mempunyai infeksi pelvis
2) Wanita yang sedang menderita Penyakit Hubungan Seksual (PHS, AIDS, Gonore,Klamidia)
3) Wanita dengan banyak partner selama 3 bulan terakhir
4) Wanita dengan kanker mulut rahim atau kanker alat reproduksi lainnya(ovarium, endometrium)
5) Wanita dengan penyakit trofoblast ( Mola, Koriokarsinoma) atau TBC kandungan

f. Secara UMUM, kebanyakan wanita BOLEH memakai IUD meskipun:
1) Perokok berat
2) Menyusui
3) Gemuk atau kurus
4) Diabetes
5) Berpenyakit Liver/ Empedu / Pankreas
6) Berpenyakit Tiroid
7) Epilepsi
8) TBC (bukan TBC kandungan)
9) Varises
10) Hipertensi
11) Pasca operasi-operasi seperti apendiks, hamil diluar kandungan, dan lain-lain

g. Pemakai IUD (Akseptor IUD) harus datang untuk memeriksakan diri
(Follow up, Kunjungan Ulang) :
1) Bulan pasca pemasangan
2) Bulan kemudian
3) Setiap 6 bulan berikutnya
4) Bila terlambat haid 1 minggu
5) Perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya

B. Kontrasepsi Suntikan
a. KB suntik adalah :
1) Wanita yang ingin memakai KB suntik mendapat suntikan periodik untuk mencegah kehamilan.
2) Ada bermacam KB suntik yang dipasarkan di Indonesia yakni: Depo Provera (suntikan setiap 3 bulan sekali) ; Noristerat (suntikan setiap 2 bulan sekali) dan Cyclofem (suntikan 1 bulan sekali)
3) Disuntikkan di bokong, atau tempat lainnya.
Kontrasepsi suntikan yang banyak digunakan ialah medroksiprogesteron asetat 150 mg dalam bentuk depo (lepas lambat) dan kombinasi medroksiprogesteron asetat 50 mg dengan 10 mg estradiol cipionat. Kedua jenis kontrasepsi suntikan ini diberikan secara IM (intra muskular) dan harus cukup dalam, di daerah gluteus.Untuk jenis kontrasepsi suntikan medroksiprogesteron asetat 150 mg disuntikkan tiap12 minggu pada hari ke 1 sampai dengan hari ke 5 dalam siklus haid atau dalam waktu 6 minggu setelah melahirkan. Sedangkan kombinasinya diberikan setiap 30 hari.
b. Cara kerjanya adalah sebagai berikut:
1) Menghentikan (meniadakan) keluarnya sel telur dari indung telur
2) Membuat sperma sulit memasuki rahim karena mengentalkan lendir mulut rahim (serviks)
3) Tidak dapat mengeluarkan/ menghentikan kehamilan yang sudah terjadi

c. Efektivitas KB suntik
Sangat efektif, kegagalan pada pemakai KB suntik hanya sekitar 0.3 kehamilan dari 100 pemakai pada tahun pertama pemakaian. ( 1 dari 333 pemakai masih bisa hamil)

d. Keuntungan memakai KB suntik :
1) Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang dan kesuburan dapat pulih kembali
2) Tidak terpengaruh "faktor lupa" dari pemakai (tidak seperti memakai PIL KB)
3) Tidak mengganggu hubungan suami istri
4) Dapat dipakai segala umur pada masa reproduktif
5) Tidak mengganggu laktasi (menyusui), baik dari segi kuantitas maupun kualitas
6) Dapat dipakai segera setelah masa nifas
7) Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
8) Dapat dipakai segera setelah keguguran
9) Membantu mencegah terjadinya kehamilan di luar kandungan
10) Membantu mencegah kanker endometrium (rahim)
11) Membantu mencegah kejadian mioma uteri (tumor jinak rahim)
12) Mungkin dapat mencegah kanker indung telur (ovarium)
13) Mengurangi kejadian anemi kekurangan zat besi
14) Khusus untuk penderita epilepsi mengurangi kejadian kejang.

e. Kekurangan KB suntikan
Kekurangan KB Suntikan: Efek sampingya terhadap siklus haid/menstruasi sering "tidak menyenangkan" , namun tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit ; perubahan pola haid biasanya pada tahun pertama pemakaian yakni :
1) Perdarahan bercak , dapat lama
2) Jarang terjadi perdarahan yang banyak
3) Tidak dapat haid (sering setelah pemakaian berulang)
4) Sering menaikkan Berat Badan
5) Dapat menyebabkan (tidak pada semua akseptor) sakit kepala, nyeri payudara, "moodiness", jerawat, kurangnya libido seksual, rambut rontok.
6) Perlu suntikan ulangan teratur
7) Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi

f. Suntikan KB dapat mulai dipakai :
1) Sedang menstruasi ( sampai hari ke 7)
2) Bila tidak sedang menstruasi atau menstruasi hari ke 8 atau lebih, boleh disuntik, namun memakai perlindungan ganda (kondom) selama 2 X
24 jam.
3) Sedang menyusui ( segera setelah nifas, 6 minggu)
4) Bila tidak menyusui, berikan segera setelah nifas (6 minggu)
5) Tidak menyusui dan belum haid > 6 minggu, asal yakin tidak sedang hamil. atau berikan perlindungan ganda sampai haid lalu mulai suntikan.

g. Secara UMUM, kebanyakan wanita BOLEH memakai KB suntik, meskipun:
1) Perokok berat
2) Menyusui
3) Gemuk atau kurus
4) RemajaBaru keguguran
5) Berpenyakit Tiroid
6) Epilepsi
7) TBC (bukan TBC kandungan)
8) Varises ringan
9) Hipertensi ringan
10) Siklus haid tidak teratur
11) Anemi kekurangan zat besi

h. Akseptor suntik harus datang untuk kunjungan ulang (follow-up) :
1) Pada saat jadual ulangan penyuntikan (1 bulan untuk cyclofem, 2 bulan untuk noristerat dan 3 bulan untuk Depo provera)
2) Bila berhalangan, dapat datang sebelum waktu kunjungan berikutnya
3) Bila tidak dapat datang pada jadual berikutnya, pakai perlindungan ganda (kondom, spermisida, sampai bisa datang untuk suntikan


C.Kontrasepsi Oral (Pil KB)
a.Ada 4 pil KB / kontrasepsi oral :
1)Pil KB / kontrasepsi oral tipe kombinasi
Pil KB progesteron (Mini pill = Progesterone Only Pill = POP) hanya berisi progesterone. Bekerja dengan mengentalkan cairan leher rahim dan membuat kondisi rahim tidak menguntungkan bagi hasil pembuahan.
Terdiri dari 21-22 pil KB / kontrasepsi oral dan setiap pilnya berisi derivat estrogen dan progestin dosis kecil, untuk pengunaan satu siklus. Pil KB / kontrasepsi oral pertama mulai diminum pada hari pertama perdarahan haid, selanjutnya setiap pil hari 1 pil selama 21-22 hari.
Umumnya setelah 2-3 hari sesudah pil kb / kontrasepsi oral terakhir diminum, akan timbul perdarahan haid, yang sebenarnya merupakan perdarahan putus obat.
Penggunaan pada siklus selanjutnya, sama seperti siklus sebelumnya, yaitu pil pertama ditelan pada hari pertama perdarahan haid.
2)Pil KB / kontrasepsi oral tipe sekuensial
Pil KB kombinasi (Combined Oral Contraceptives = COC) Mengandung 2 jenis hormon wanita yaitu estrogen dan progesteron. Terdiri dari 14-15 pil KB / kontrasepsi oral yang berisi derivat estrogen dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin. Cara penggunaannya sama dengan tipe kombinasi. Efektivitasnya sedikit lebih rendah dan lebih sering menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Mekanisme kerjanya untuk mencegah kehamilan adalah sebagai berikut:
a)Mencegah pematangan dan pelepasan sel telur
b)Mengentalkan lendir leher rahim, sehingga menghalangi penetrasi sperma
c)Membuat dinding rongga rahim tidak siap untuk menerima dan menghidupi hasil pembuahan.

3) Pil KB / kontrasepsi oral tipe pil mini
Hanya berisi derivat progestin, noretindron atau norgestrel, dosis kecil, terdiri dari 21-22 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara tipe kombinasi

4) Pil KB / kontrasepsi oral tipe pil pascasanggama (morning after pil)
Berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam waktu kurang dari 72 jam pascasanggama, selama 5 hari berturut-turut.

b. Pil KB / kontrasepsi oral di pasaran
Pada umumnya pil KB / kontrasepsi oral di pasaran terdiri dari 28 pil kontrasepsi, biasanya 7 diantaranya berisi plasebo (zat netral). Hal ini dilakukan untuk mendisiplinkan pemakaian pil KB / kontrasepsi oral.
Pil KB / kontrasepsi oral selain untuk mencegah kehamilan juga untuk mengatur haid agar teratur. Ada juga pil KB / kontrasepsi oral yang menggunakan bahan yang tidak menimbulkan efek samping berat badan naik, tulang keropos.
Pada produk tertentu pil KB / kontrasepsi oral juga menjanjikan kehalusan kulit pada pemakainya. Semua kembali kepada pilihan anda dan dokter yang menangani permasalahan ini.





D. Kondom
Kondom adalah alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan atau penularan penyakit kelamin pada saat bersanggama. Biasanya dibuat dari karet latex dan dipakaikan pada alat kelamin pria atau wanita pada keadaan ereksi sebelum bersanggama (bersetubuh) atau berhubungan suami-istri.
Dulu kondom terbuat dari kulit atau usus binatang. Setiap akan digunakan direndam dulu. Kemudian terbuat dari linen. Kini kondom terbuat dari bahan karet yang tipis dan elastis. Bentuknya seperti kantong.
Fungsi kondom sebenarnya untuk menampung sperma sehingga tidak masuk ke dalam vagina. Perlindungan tersebut efektif 90 persen. Terlebih jika dipakai bersama dengan spermisida (pembunuh sperma). “Rata-rata, dari 100 pasangan dalam setahun, sekitar 4 wanita yang hamil.
Kondom harganya murah, mudah didapat, tidak perlu resep dokter, tidak perlu pengawasan dan juga bisa mencegah penularan penyakit kelamin. Tapi tidak selalu cocok terutama jika pemakai alergi terhadap bahan karet. Dan mungkin saja terjadi kebocoran, karena bahannya yang sangat tipis.
Perkembangan teknologi yang semakin canggih telah menciptakan produk-produk kondom jenis baru yang dapat meningktkan kepuasan seksual hubungan badan / intim suami istri. Kondom yang ada sekarang ini sangat bervariasi baik dalam segi bentuk maupun rasa. Dalam hal bentuk, kondok bisa berupa kondom biasa, bergerigi, bersungut, berambut, baggy, ekstension, dan sebagainya. Sedangkan dalam hal rasa, kondom dapat memiliki rasa buah-buahan, mint, dan lain-lain. Semua ini tida lain untuk memberikan variasi alternatif bagi pasangan pasutri agar tidak bosan dengan hubungan yang ada saat ini.
Kelebihan: Mudah dipakai, dapat mencegah penularan penyakit kelamin, membantu mencegah kanker leher rahim, hampir tidak ada efek samping.
Kekurangan: Bisa mengalami nyeri, panas, gatal, dan alergi.
Cara menggunakan kondom

Kondom dipasang saat penis ereksi, dan sebelum melakukan hubungan badan.

Sobek pembuka kondom pada sisi pembungkus, jangan disobek mengarah ke dalam kondom (merobek ke arah tengah).

Udara yang masuk terjebak di dalam kondom dapat merusak kondom. Untuk menghindarinya, tekan pada ujung kondom dengan jari dan jempol, dan pasangkan kondom ke penis yang sedang ereksi. Pastikan gulungan kondom berada di sisi luar.

Sambil menekan ujung kondom, gunakan tangan anda yang lain untuk membuka gulungan condom secara perlahan ke arah pangkal penis. Pastikan posisi kondom tidak berubah-ubah selama coitus, jika kondom menggulung lagi saat berhubungan, tarik kembali gulungan ke pangkal penis.

Segera setelah ejakulasi, gengam penis saat masih ereksi, kemudian lepaskan kondom saat penis telah digenggam sepenuhnya. Hindari kontak penis dan kondom dari pasangan anda.

Buang kondom yang telah digunakan secara baik, bungkus kondom dengan tissue dan buang ke tempat sampah (jangan dibuang ke dalam toilet, dapat menyebabkan pemampatan saluran).


E. Susuk
Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan kiri atas. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus silastik (plastik berongga) dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul. Kini sedang diuji coba susuk satu kapsulimplanon). Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon atau Levonorgestrel. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon tersebut sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma.
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun (Norplant) dan 3 tahun (Implanon). Sekarang ada pula yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi. Efektifitasnya, dari 10.000 pasangan, ada 4 wanita yang hamil dalam setahun.
Efek sampingnya berupa gangguan menstruasi, haid tidak teratur, bercak atau tidak haid sama sekali. Kecuali itu bisa menyebabkan kegemukan, ketegangan payudara, dan liang senggama terasa kering. Kendala lainnya dalam pencabutan susuk yaitu sulit dikeluarkan karena mungkin waktu pemasangannya terlalu dalam. Hal tersebut dapat menimbulkan infeksi.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), maksud daripada ini adalah: "Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran."
Dengan kata lain KB adalah perencanaan jumlah keluarga. Pembatasan bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD dan sebagainya.
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Intra Uterine Device (IUD), nama popular: SPIRAL. AKDR / IUD atau SPIRAL adalah : Suatu benda kecil dari plastik yang lentur dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina.
Kontrasepsi suntikan yang banyak digunakan ialah medroksiprogesteron asetat 150 mg dalam bentuk depo (lepas lambat) dan kombinasi medroksiprogesteron asetat 50 mg dengan 10 mg estradiol cipionat. Kedua jenis kontrasepsi suntikan ini diberikan secara IM (intra muskular) dan harus cukup dalam, di daerah gluteus.Untuk jenis kontrasepsi suntikan medroksiprogesteron asetat 150 mg disuntikkan tiap12 minggu pada hari ke 1 sampai dengan hari ke 5 dalam siklus haid atau dalam waktu 6 minggu setelah melahirkan. Sedangkan kombinasinya diberikan setiap 30 hari.
Penggunaan pil secara teratur dan dalam waktu panjang dapat menekan fungsi ovarium. Kerugian lainnya, mungkin berat badan bertambah, juga rasa mual sampai muntah, pusing, mudah lupa, dan ada bercak di kulit wajah seperti vlek hitam. Juga dapat mempengaruhi fungsi hati dan ginjal. Kecuali itu, kandungan hormon estrogen dapat mengganggu produksi ASI. Keuntungannya, pil ini dapat meningkatkan libido, sekaligus untuk pengobatan penyakit endometriosis. Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid.
Kondom adalah alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan atau penularan penyakit kelamin pada saat bersanggama. Biasanya dibuat dari karet latex dan dipakaikan pada alat kelamin pria atau wanita pada keadaan ereksi sebelum bersanggama (bersetubuh) atau berhubungan suami-istri.
Susuk disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan kiri atas. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus silastik (plastik berongga) dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul. Kini sedang diuji coba susuk satu kapsulimplanon). Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon atau Levonorgestrel. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon tersebut sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar